Pembuatan Formulasi Pupuk Organik Dengan Bioaktivator Pada Budidaya Tanaman Tomat Di Desa Sungai Kakap Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya
Kata Kunci:
Formulasi, Pupuk Organik, Bioaktivator, Budidaya, TomatAbstrak
Desa Sungai Kakap merupakan sentra produksi padi di Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya Propinsi Kalimantan Barat. Luas tanam padi pada musim gadu seluas 1.140 ha dengan produksi 3.420 ton dan produktivitas 3 ton/ha sedangkan pada musim rendengan luas tanam 1.320 ha produksi 4.224 ton dan produktivitas 3,2 ton/ha. Dalam satu tahun Desa Sungai Kakap menghasilkan 7.644 ton GKG dan akan dihasilkan juga 11.466 ton jerami padi yang tidak termanfaatkan. Badan Pelaksanaa Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Kubu Raya telah menggalakkan usaha perbaikan lahan dengan pengembalian jerami padi yang tidak termanfaatkan oleh petani kembali ke lahan dengan tujuan agar petani memiliki kesadaran untuk mengembalikan kesuburan lahan sawahnya dengan tidak membakar jerami melainkan membenamkannya ke dalam lapisan olah tanah atau dikomposkan sebagai pupuk oganik terlebih dahulu. Kurangnya pengetahuan dan keterampilan petani mengenai pengelolaan jerami padi menjadi pupuk organik dengan mengunakan bioaktivator dan aplikasi pupuk organik pada tanaman budidaya merupakan masalah yang dihadapi petani Di Desa Sungai Kakap. Pengolahan jerami padi menjadi produk pupuk orgnik oleh petani sebenarnya merupakan salah satu pemberdayaan masyarakat ditingkat petani. Petani dilibatkan sebagai penyedia bahan baku (suplayer) kompos jerami, dengan demikian maka petani memiliki penghasilan tambahan dari penjualan hasil produk tersebut. Selain itu petani juga didorong untuk menggunakan pupuk organik yang mereka hasilkan sehingga biaya produksi petani akan jauh berkurang. Dengan demikian efek multiplai dari manfaat penggunaan pupuk organik ini akan berdampak pada pemberdayaan masyarakat petani serta peningkatan ekonomi lokal.
Referensi
Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Kubu Raya. 2013.
Monografi Balai Penyuluhan Kecamatan Sungai Kakap Tahun 2012. Kubu Raya.
Baon, J.K., R. Sukasih dan Nurkholis, 2005. Laju Dekomposisi Dan Kualitas Kompos Limbah Padat
Kopi: Pengaruh Aktivator Dan Bahan Baku Kompos. Pelita Perkebunan Vol. 21 No. 1, 31-
Buckman,H.O., dan N.C. Brady. 1982. Ilmu Tanah. Terjemahan dari The Nature and Properties of Soils.
Bhratara Karya Aksara. Jakarta.
Direktorat Pengelolaan Lahan, 2009. Pedoman Teknis Perbaikan Kesuburan Lahan Sawah Berbasis
Jerami. Dir. Pengelolaan Lahan, Dirjen PLA, Deptan.
Djuarnani, N. Kristiani dan B. S. Setiawan, 2008. Cara Cepat Membuat Kompos. Penerbit PT.
Agromedia Pustaka. Jakarta.
Djuarnani, N. Kristiani dan B. S. Setiawan, 2008. Cara Cepat Membuat Kompos. Penerbit PT.
Agromedia Pustaka. Jakarta.
Gunarto, L., P. Lestari, H. Supadno dan A. R. Marzuki, 2002. Dekomposisi Jerami Padi Inokulasi
Azospirillum Dan Pengaruhnya Terhadap Efisiensi Penggunaan Pupuk N Pada Padi Sawah.
Penelitian Pertanian Tanaman Pangan 21 (1).
Junaedi, H. 2008. Pemanfaatan Kompos Jerami Padi dan Kapur Guna Memperbaiki Permeabilitas
Tanah dan Hasil Kedelai Musim Tanam II. Hal. 89–94 Pros. SeminarNasional Sains dan
Teknologi-II
Pramono, J. 2004. Kajian Penggunaan Pupuk Organik pada Padi Sawah. J Agrosains 6(1): 11-14
Saifuddin sarief.1993. Ilmu Tanah Pertanian. Pustaka Buana.Bandung.
Yuwono, D. 2006. Kompos Dengan Cara Aerob Maupun Anaerob, Untuk Menghasilkan Kompos
Berkualitas. Penerbit Penebar Swadaya. Jakarta.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.