Prevalensi Tingkat Aktivitas Fisik Terhadap Resiko Kelebihan Berat Badan Pada Sektor Perkantoran
Kata Kunci:
aktivitas fisik, kelebihan berat badan, pekerja sektor perkantoranAbstrak
Pekerja sektor perkantoran melibatkan interaksi manusia-mesin tidak dapat dihindari, komputer digunakan sebagai media dalam menunjang aktivitas sehari-hari. Bekerja didepan komputer secara garis besar akan menurunkan aktivitas fisik seseorang. Aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang melibatkan otot rangka dan menyebabkan peningkatan pengeluaran energi. Overweight dan obesitas memiliki keterkaitan dengan berbagai penyakit kronis termasuk penyakit jantung, diabetes melitus, kanker, dan berbagai masalah musculoskeletal. Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif. Kriteria responden yang dapat berpartisipasi dalam penelitian ini adalah responden dengan rentang usia produktif dan bekerja pada sektor perkantoran. Data diperoleh dari kueisoner google form untuk mencatat data demografi maupun karakteristik pekerja dan Global Physical Activity Questionnaire (GPAQ) untuk mengetahui tingkat aktivitas fisik responden. Hasil penelitian menunjukkan 50% responden masuk dalam kategori individu dengan aktivitas fisik rendah dan indeks massa tubuh sebanyak 33% mengalami kelebihan berat badan pada pekerja sektor perkantoran.
Referensi
ACSM. (2013). ACSM’s Guidelines for Exercise Testing and Prescription. In The Journal of the Canadian Chiropractic Association (Vol. 9). https://doi.org/10.1007/s13398-014-0173-7.2
Alam, S., Syahrir, S., Adha, A. S., & Achmad, P. M. (2022). Incidence of obesity in students at alauddin state islamic university makassar : A Cross Sectional Study. Community Research of Epidemiology (CORE), 3(1), 31–44. https://doi.org/10.24252/corejournal.vi.33869
Eli, A. P. N. (2022). Hubungan Aktivitas Fisik dengan Kejadian Overweightpada Tenaga Kependidikan di Universitas Muslim Indonesia. Jurnal Mahasiswa Kedokteran, 2(5), 914–922.Jackson, C., Haw, S., & Frank, J. (2011). Adolescent and young adult health. 1–8. http://www.scphrp.ac.uk/adolescent-and-young-adult-health-in-scotland/
Kementerian Kesehatan RI. (2013). Riset Kesehatan Dasar Tahun 2013. 1–268.Kementerian Kesehatan RI. (2021). Laporan Kinerja Kegiatan Kesehatan Kerja Dan Olahraga 2021. Direktorat Kesehatan Kerja Dan Olahraga, 1–77.
Kusumo, M. P. (2020). Buku Pemantauan Aktivitas Fisik Mahendro Prasetyo Kusumo. In Yogyakarta: The Journal Publishing.
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/35896/Buku pemantauan aktivitas fisik.pdf?sequence=1
Plowman. S, S. D. (2007). Cardiovascular responses to exercise. Exercise Physiology for Health Fitness and Performance, 352–382. https://doi.org/10.5271/sjweh.2304
Ratri, R. K., Budiman, & Hasan, A. H. (2021). Scoping Review : Hubungan Aktivitas Fisik dengan Obesitas pada Pekerja. Prosiding Kedokteran, 7(1), 221–237.
Sonya, R., & Riamawati, L. (2019). Correlation between calcium , water intake , physical activity and central obesity in office workers. Jurnal Amerta Nutrition, 3(1), 33–39. https://doi.org/10.20473/amnt.v3.i1.2019.33-39
Sudikno, H. S., Meti Dwiriani, C., & Riyadi, H. (2015). FAKTOR RISIKO OVERWEIGHT DAN OBESE PADA ORANG DEWASA DI INDONESIA (Analisis Data Riset Kesehatan Dasar 2013) Risk Factors of Overweight and Obese in Indonesian Adults (Analysis Data of Basic Health Research 2013). Gizi Indon, 38(2), 91–104. http://ejournal.persagi.org/go/WHO. (2012). Global Physical Activity Questionnaire (GPAQ) Analysis Guide. Geneva: World Health Organization, 1–22. http://scholar.google.com/scholar?hl=en&btnG=Search&q=intitle:Global+Physical+Activity+Questionnaire+(GPAQ)+Analysis+Guide#1
World Health Organization (WHO). 2016. Obesity and overweight. Diakses 25 September 2017 dalam http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs311/en
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
