Manajemen Fisioterapi pada Kasus Global Developmental Delay (GDD): Studi Kasus

Penulis

  • Ernanda Zainovita Program Studi Fisioterapi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Surakarta
  • Muflihah Zairima Program Studi Fisioterapi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Surakarta
  • Ilvia Rema Viani Program Studi Fisioterapi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Surakarta
  • Salma Muazarroh Fisioterapi, PLDPI Surakarta
  • Ardy Tri Nugroho Fisioterapi, PLDPI Surakarta
  • Meyta Tatarina Fisioterapi, PLDPI Surakarta

Kata Kunci:

global developmental delay, neurosenso, fasilitasi, strengthening, stimulasi motorik

Abstrak

Global developmental delay merupakan kondisi dimana individu mengalami kesulitan dalam mencapai tahapan perkembangan yang sesuai dengan usianya. Global developmental delay ditandai dengan keterlambatan dalam dua atau lebih bidang perkembangan, termasuk keterampilan motorik kasar atau halus, bicara atau berbahasa, kemampuan kognitif, keterampilan personal atau sosial, dan aktivitas sehari-hari. Gejala klinis yang biasanya muncul meliputi gangguan sensoris, kelemahan pada otot-otot postural, hipotonus, dan keterlambatan dalam perkembangan motorik kasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manajemen fisioterapi pada kasus global developmental delay. Penelitian ini memanfaatkan pendekatan studi kasus tunggal dengan rancangan penelitian pre- dan post-test yang membandingkan evaluasi sebelum dan setelah intervensi neurosenso, fasilitasi, strengthening, dan stimulasi motorik. Kemudian dilakukan observasi dan evaluasi sebanyak dua kali pertemuan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan terjadinya peningkatan tonus otot pada anak, namun belum terlihat perubahan yang signifikan pada sistem sensoris maupun kemampuan fungsional yang diukur menggunakan Denver Delopmental Screening Test II. Studi kasus ini memberikan kesimpulan bahwa manajemen fisioterapi yang dilakukan memengaruhi tonus otot pada anak.

Referensi

Aranti, W. A., & Pristianto, A. (2023). Pengaruh Pemberian Neurodevelopmental Treatment, Play Therapy, dan Neuro Senso terhadap Peningkatan Motorik Kasar pada Anak Down syndrome. Physiotherapy Health Science (PhysioHS), 5(1), 18–25. https://doi.org/10.22219/physiohs.v5i1.26018

Azizah, H., & Widodo, A. (2022). Case Study : Efektifitas Head Control Exercise , Neck Capital Flexion , dan Standing Frame with Neck Collar terhadap Kemampuan Head Control pada Cerebral Palsy Spastik Quadriplegi Athetoid. Jurnal Kesehatan Dan Fisioterapi (Jurnal KeFis), 2(3), 53–59. https://ejournal.insightpower.org/index.php/KeFis/article/view/125

Choo, Y. Y., Agarwal, P., How, C. H., & Yeleswarapu, S. P. (2019). Developmental Delay: Identification and Management at Primary Care Level. Singapore Medical Journal, 60(3), 119–123. https://doi.org/10.11622/smedj.2019025

Goodwin, J., Lecouturier, J., Basu, A., Colver, A., Crombie, S., Smith, J., Howel, D., McColl, E., Parr, J. R., Kolehmainen, N., Roberts, A., Miller, K., & Cadwgan, J. (2018). Standing Frames for Children with Cerebral Palsy: A Mixed-methods Feasibility Study. Health Technology Assessment, 22(50), 1–231. https://doi.org/10.3310/hta22500

Harvard Health Publication/. Harvard Health Letter. (2014). Improve Your Balance by Strengthening Your Core. Boston: Belvoir Media Group

Mithyantha, R., Kneen, R., McCann, E., & Gladstone, M. (2017). Current Evidence-based Recommendations on Investigating Children with Global Developmental Delay. Archives of Disease in Childhood, 102(11), 1071–1076. https://doi.org/10.1136/archdischild-2016-311271

Mullane, M., Turner, A., & Bishop, C. (2019). Exercise Technique: The Dead Bug. Strength and Conditioning Journal, 41(5), 114–120. https://doi.org/10.1519/SSC.0000000000000455

Nanagre, A. H., & Chotai, K. T. (2020). Relationship between Trunk Muscle Enduranceand StaticDynamic Balance in Physically Active Individuals. Indian Journal of Public Health Research & Development, 11(05), 38–43. https://doi.org/https://doi.org/10.37506/ijphrd.v11i5.9287

Purwati, Endaryanto, A. H., Fau, Y. D., & Fariz, A. (2023). Pengaruh Core Strengthening Exercise terhadap Keseimbangan Statis pada Anak ADHD di Praktik Fisioterapi Wates Kediri. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah, 8(1), 116–121. https://doi.org/10.30651/jkm.v8i1.15986

Theddy, R., & Windiani, I. G. A. T. (2020). Prevalensi dan Gambaran Keterlambatan Perkembangan Anak di Poliklinik Tumbuh Kembang Anak RSUP Sanglah. Jurnal Medika Udayana, 9(2), 87–92. https://doi.org/10.24843.MU.2020.V9.i2.P15

Tjandrajani, A., Dewanti, A., Burhany, A. A., & Widjaja, J. A. (2016). Keluhan Utama pada Keterlambatan Perkembangan Umum di Klinik Khusus Tumbuh Kembang RSAB Harapan Kita. Sari Pediatri, 13(6), 373. https://doi.org/10.14238/sp13.6.2012.373-7

Vaughan, A. (2010). Core Strengthening: Building a Learning Foundation. Springfield: Burrell Behavioral Health

Winingsih, S., Halimah, N., Wardoyo, P., & Pradita, A. (2022). Pengaruh Stimulasi dan Fasilitasi Fisioterapi terhadap Perkembangan Motorik Bayi Usia 0-12 Bulan. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah, 7(1), 69–74. https://doi.org/https://doi.org/10.30651/jkm.v7i1.11113

Diterbitkan

25-04-2024

Cara Mengutip

Zainovita, E., Zairima, M., Viani, I. R., Muazarroh, S., Nugroho, A. T., & Tatarina, M. (2024). Manajemen Fisioterapi pada Kasus Global Developmental Delay (GDD): Studi Kasus. Equator Physiotherapy, 2(01), 1–6. Diambil dari https://jurnal.upb.ac.id/index.php/equator/article/view/430

Terbitan

Bagian

Artikel