https://jurnal.upb.ac.id/index.php/ft/issue/feedJurnal Teknologi Infrastruktur2025-03-12T10:25:23+07:00Open Journal Systems<div id="main-content" class="page_index_journal"> <div class="journal-description"> <p><strong>Jurnal Teknologi Infrastruktur (TEKSTUR)</strong> merupakan jurnal keilmuan<strong> bidang sipil dan lingkungan</strong> yang memuat tulisan-tulisan ilmiah mengenai penelitian-penelitian murni dan terapan serta ulasan-ulasan umum tentang perkembangan teori, metode dan ilmu-ilmu terapan terkait.</p> </div> </div>https://jurnal.upb.ac.id/index.php/ft/article/view/484PEMANFAATAN LIMBAH KULIT BUAH PINANG (Areca Catechu) DAN SEKAM PADI (Oryza Sativa) MENJADI PAPAN PARTIKEL2024-11-20T12:18:51+07:00Galang HefziGalanghefzi41@gmail.com<p>Kubu Raya memiliki lahan luas dengan hasil limbah sekam padi sebesar 55,707 ton pada tahun 2023 dan untuk limbah pinang yang di hasilkan sebesar 675 kg/ha. Tujuan penelitian ini untuk pemanfaatan limbah kulit buah pinang dan limbah sekam padi menjadi papan partikel, berdasarkan berbagai aspek, seperti proses pembuatan papan partikel, karakteristik fisik dan mekanis material yang dihasilkan. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Barat dan Laboratorium Bahan dan Konstruksi Fakultas Teknik Universitas Tanjung pura. Dengan menggunakan bahan limbah sekam padi, limbah pinang, lem perekat PVAC (Polyvinyl asetat) dan juga air. Metode pada penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif , Proses pembuatan di lakukan secara manual dengan pengempaan papan partikel pada cetakan dimensi 30 cm x 30 cm x 1 cm. Papan partikel mempunyai komposisi untuk pengujian yaitu sempel A. 60% kulit pinang dan 40% sekam padi, sempel B. 50% kulit pinang dan 50% sekam padi dan sempel C. 40% kulit pinang dan 60% sekam padi. Papan partikel yang di hasilkan melewati pengujian mengikuti SNI papan partikel. Hasil penelitian variasi sampel A,B, dan C hasil yang efektif yakni sampel C yaitu sebesar Nilai kerapatan 0,53 g/cm³, kadar air 10,98%, pengembangan tebal 10%, dan nilai MOR 0,0000180 kgf/cm²,</p>2024-12-30T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Teknologi Infrastrukturhttps://jurnal.upb.ac.id/index.php/ft/article/view/470PEMANFAATAN LIMBAH PADATAN LEM KAYU LAPIS PT AKG MENJADI BAHAN BAKU ECOBRICK UNTUK FURNITUR 2024-10-21T13:27:46+07:00anggara adiputraanggaraadiputra1@gmail.com<p>AKG merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang produksi kayu lapis yang terletak di Kalimantan barat. Proses produksi kayu lapis AKG banyak menyisakan limbah padatan lem yang masih menjadi masalah. Limbah padatan lem kayu lapis AKG masih belum dikelola dengan maksimal, sehingga masih banyak limbah padatan lem yang berakhir di penampungan limbah. Tujuan dalam penelitian ini adalah dengan memanfaatkan limbah padatan lem kayu lapis menjadi bahan baku ecobrick untuk menjadi furnitur (kursi dan meja stool). Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan metode pengumpulan data wawancara dan observasi. Hasil dari penelitian ini adalah limbah padatan lem kayu lapis dapat dijadikan ecobrick dan dapat dijadikan kursi dan meja stool. Satu kursi dan meja stool bisa memanfaatkan 18,9 kg padatan limbah lem, dan dapat menghasilkan ecobrick sebanyak 137 buah pertahun sehingga dapat mengurangi 7,25 % limbah padatan lem perhari untuk ukuran botol volume 1500 ml.</p>2024-12-30T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Teknologi Infrastrukturhttps://jurnal.upb.ac.id/index.php/ft/article/view/492Strategi Pengembangan Sanitasi Sub Sektor Air Limbah Domestik Dengan Matriks IFAS dan EFAS Di Kabupaten Sekadau2025-01-23T05:17:57+07:00IVAN ANDRI GUNAWANivan.andrigunawan@upb.ac.idIka Muthya Anggrainiikamuthya.a@upb.ac.idJulianti Marbunjulianti.marbun@upb.ac.id<p>Dalam perumusan strategi pengembangan sanitasi digunakan metode analisis <em>SWOT</em> yang mempertimbangkan kondisi lingkungan internal dan kondisi lingkungan eksternal melalui pendekatan analisis multi aspek (aspek teknis, aspek kelembagaan, aspek regulasi, aspek pendanaan dan aspek peran serta masyarakat). Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan. Faktor internal dimasukkan ke dalam matriks yang disebut matriks faktor strategi internal atau IFAS (<em>Internal Strategic Factor Analysis Summary</em>). Faktor eksternal dimasukkan kedalam matriks yang disebut matriks faktor strategi eksternal EFAS (<em>External Strategic Factor Analysis Summary</em>). Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa nilai aspek kekuatan <em>(strength)</em> bernilai 2,87, aspek kelemahan <em>(weakness)</em> bernilai 3,30, aspek peluang <em>(opportunities)</em> bernilai 2,97, dan aspek ancaman <em>(threats)</em> bernilai 2,6. Hasil dari faktor internal tersebut berada di nilai <strong>-0,43</strong>, dan faktor eksternal berada di nilai <strong>0,37. </strong>Hasil dari kedua faktor tersebut ditampilkan dalam kuadran dengan nilai koordinat (<strong>-0,43, 0,37</strong>) dimana X merupakan faktor internal dan Y merupakan faktor eksternal. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa posisi sektor Air Limbah Domestik berada di kuadran <em>“Strategi Turnaround”.</em> <em>Strategi Turnaround</em> diterapkan ketika kelemahan cukup signifikan tetapi masih ada peluang yang bisa dimanfaatkan. Perlunya penguatan pada aspek internal dalam pengelolaan air limbah domestik.</p> <p> </p> <p style="font-weight: 400;"><strong>Kata Kunci:</strong> Strategi Pengembangan Sanitasi, Air Limbah Domestik</p>2024-12-30T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Teknologi Infrastrukturhttps://jurnal.upb.ac.id/index.php/ft/article/view/504PEMETAAN DAN ANALISA SUMBER PENCEMAR AIR PERMUKAAN KOTA KETAPANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT2025-02-17T21:53:17+07:00Boy Ranggaboyrangga1992@teknik.untan.ac.idNurmaya Putri Iranrmayaputriira@teknik.untan.ac.idLiany Ayu Catherineliany.ayu@teknik.untan.ac.idRurika Widya Ningrum Palurengrwnpalureng@teknik.untan.ac.idFebby Ekamukti Andinifebbyandini59@teknik.untan.ac.idAuliya Rochmanauliyarochman@hukum.untan.ac.id<p>Kualitas air permukaan sangat penting untuk menilai keberlanjutan dan kondisi lingkungan ekosistem perairan. Kota Ketapang, yang terletak di hilir Sungai Pawan, mengalami tekanan pencemaran karena banyak aktivitas domestik, industri, pertanian, peternakan, perikanan, perhotelan, rumah sakit, dan bisnis lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan sumber pencemar utama yang mempengaruhi kualitas air permukaan Kota Ketapang dan melihat bagaimana hal itu berdampak pada kesehatan masyarakat dan lingkungan. Pengumpulan data primer dan sekunder dan pemetaan sumber pencemar adalah semua metode penelitian yang digunakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sumber pencemar terbesar berasal dari sektor domestik, dengan beban BOD sebesar 7.200.86 kg/hari atau 7.2 ton / hari, COD sebesar 6.266.25 kg/hari atau 6.26 ton/hari , Total P sebesar 249.66 kg/hari, Total N sebesar 259.41 kg/hari, TSS sebesar 4.272.64 kg/hari atau 4.27 ton / hari dan pestisida 0.45 kg/hari. Penelitian ini menunjukkan bahwa pengelolaan limbah yang lebih efisien dan kebijakan pencemaran air yang lebih baik diperlukan di Kota Ketapang. Rekomendasi yang diberikan mencakup peningkatan sistem pengolahan limbah domestik dan industri, penerapan strategi pertanian berkelanjutan, dan pemantauan rutin kualitas air untuk memastikan ekosistem perairan yang sehat dan berkelanjutan.</p> <div class="page" title="Page 1"> <div class="layoutArea"> <div class="column"> <p>Kata Kunci: Pencemaran air permukaan, Kota Ketapang, sumber pencemar, kualitas air, GIS</p> </div> </div> </div>2024-12-30T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Teknologi Infrastrukturhttps://jurnal.upb.ac.id/index.php/ft/article/view/506Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Pabrik Kelapa Sawit PT Palma Bumi Lestari2025-02-18T12:27:39+07:00Hervian Handika Sugastagigih.iv@teknik.untan.ac.idDimas Puji Santosadimaspujisantosa@teknik.untan.ac.idDoddy Cahyadi Saputradoddy.cs19@teknik.untan.ac.idFairuz Adibahadibahfairuz@teknik.untan.ac.id<p>Indonesia merupakan produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia dengan produksi 36 juta ton pada tahun 2019. Pembangunan pabrik kelapa sawit diperkirakan akan berdampak pada lingkungan dan lalu lintas, termasuk sikap masyarakat, kelancaran lalu lintas, antrian, dan keselamatan. Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan No. 17 Tahun 2021, analisis dampak lalu lintas wajib dilakukan untuk pembangunan yang berpotensi menimbulkan gangguan, untuk menilai dampak yang ditimbulkan oleh pembangunan pabrik kelapa sawit. Penelitian ini akan mengkaji dampak pembangunan pabrik kelapa sawit terhadap lalu lintas terutama pengaruh nilai <em>Degree of Saturation</em> (DS) dan <em>Level of Service</em> (LOS). Metode penelitian meliputi pengumpulan data, analisis kinerja jalan menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997, dan simulasi lalu lintas mikro untuk mengevaluasi kinerja jaringan jalan dan sistem transportasi. Dalam penelitian ini, juga menggunakan empat tahapan <em>(four step)</em> pemodelan lalu lintas sebagai metode analisis. Hasil analisis menunjukkan bahwa pada zona dengan skenario <em>Do-Something</em> berdasarkan tipe pendekatan dan waktu siklus, nilai <em>Degree of Saturation</em> (DS) mengalami penurunan setiap tahunnya, namun nilai <em>Level of Service</em> (LOS) tetap tidak berubah. Sementara itu, pada zona dengan skenario <em>Do-Something</em> berbasis perbaikan geometrik, hasil peningkatan cukup signifikan, yaitu sebesar 29,3% di Jalan Raya Pulau Bendu dan 13,8% di Jalan Raya Ngabang – Sanggau. Meskipun demikian, nilai <em>Level of Service</em> (LOS) tetap tidak mengalami perubahan.</p> <p style="font-weight: 400;"><strong>Kata Kunci:</strong> Andalalin, Pabrik, Nilai DS, Nilai LOS.</p>2024-12-30T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Teknologi Infrastrukturhttps://jurnal.upb.ac.id/index.php/ft/article/view/514SUDS SEBAGAI SOLUSI PRAKTIS PERMASALAHAN DRAINASE DI KOTA SINGKAWANG2025-02-26T12:49:01+07:00IONA VIOLETAionavioleta@upb.ac.id<p style="font-weight: 400;">Pada tahun 2023, sebesar 3,72% wilayah kota Singkawang masuk dalam area genangan banjir yang disebabkan oleh curah hujan yang tinggi, penyumbatan saluran drainase, berkurangnya area resapan air, serta bangunan yang menghalangi aliran air. Oleh karena itu, perlu suatu pendekatan yang komprehensif dan berkelanjutan dalam mengelola sistem drainase perkotaan. SUDS (Sustainable Urban Drainage System) adalah konsep yang dapat menjadi Solusi dalam mengelola air limpasan secara alami dan terintegrasi dengan lansekap, sehingga dapat mengurangi risiko banjir, meningkatkan kualitas air, serta memberikan nilai estetika dan amenitas. Implementasinya membutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat sehingga dapat memberikan manfaat yang sebaik-baiknya bagi seluruh masyarakat dan lingkungan kota.</p> <p style="font-weight: 400;"><strong>Kata Kunci:</strong> Berkelanjutan, Drainase, Perkotaan, SUDS</p>2024-12-31T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Teknologi Infrastrukturhttps://jurnal.upb.ac.id/index.php/ft/article/view/526Evaluasi Sistem Struktur Tahan Gempa Pada Bangunan Strategis Layanan Akademik2025-03-12T10:25:23+07:00Ashraf Dhowian Parabiparabi97@teknik.untan.ac.idArif Parabia.parabi@upb.ac.idYufiansyahyufiasyah@upb.ac.idRicky Artha Octaviyanaartha@informatika.untan.ac.id<p style="font-weight: 400;">Pontianak, sebagai Ibu Kota Provinsi Kalimantan Barat, berdasarkan peta zonasi gempa termasuk wilayah dengan tingkat risiko gempa sangat rendah. Meskipun demikian, perkembangan terkini menunjukkan bahwa perencanaan struktur di daerah berisiko gempa rendah tetap perlu mempertimbangkan beban gempa sebagai bagian dari desain yang komprehensif. Penelitian ini mengkaji perencanaan struktur tahan gempa pada bangunan strategis berbasis fungsi akademik, dengan studi kasus pada suatu gedung pendidikan yang berlokasi di kawasan perkotaan. Perencanaan dimensi elemen struktur mengacu pada SNI 1726-2012 tentang ketahanan gempa untuk memastikan kemampuan bangunan dalam menahan kombinasi beban mati, hidup, dan gempa. Analisis dilakukan menggunakan program ETABS untuk mengevaluasi efisiensi dimensi struktur dalam menahan beban yang bekerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun risiko seismik di Pontianak rendah, penerapan standar gempa tetap menghasilkan elemen struktur yang efisien, memenuhi persyaratan teknis, dan meningkatkan kesiapsiagaan struktural terhadap potensi beban dinamik. Studi ini menegaskan pentingnya integrasi prinsip tahan gempa pada bangunan strategis, bahkan di wilayah dengan zonasi risiko rendah, sebagai langkah antisipatif dalam mitigasi bencana.</p> <p style="font-weight: 400;"> </p> <p style="font-weight: 400;"><strong>Kata Kunci:</strong> Tahan gempa, Struktur, ETABS</p> <p style="font-weight: 400;"> </p>2024-12-31T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Teknologi Infrastruktur