Pengaruh Pupuk Kandang Ayam Dan Pupuk Biotogrow Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) Pada Tanah Aluvial

Penulis

  • Normala Fakultas Pertanian, Sains, dan Teknologi Universitas Panca Bhakti Pontianak
  • Agus Suyanto Fakultas Pertanian, Sains, dan Teknologi Universitas Panca Bhakti Pontianak
  • Setiawan Fakultas Pertanian, Sains, dan Teknologi Universitas Panca Bhakti Pontianak

Kata Kunci:

Biotogrow, chicken manure, cayenne pepper, growth, yield

Abstrak

This research was conducted in Sungai Rengas Village, Sungai Kakap Subdistrict, Kubu Raya District, West Kalimantan Province, located at an altitude of approximately 1–2 meters above sea level. The study lasted for approximately three months and aimed to determine the growth and yield of cayenne pepper plants (Capsicum frutescens L.) treated with chicken manure and Biotogrow fertilizer. A completely randomized design (CRD) with a factorial pattern was used, consisting of two factors: the first factor was the application of chicken manure (K) with three levels of treatment, and the second factor was the application of Biotogrow fertilizer (B), also with three treatment levels. Each treatment combination was repeated three times, and each replication consisted of three plants, resulting in a total of 81 plants used in this study. The results showed that there was no interaction effect between chicken manure and Biotogrow fertilizer on the observed parameters

Referensi

Adhi, & Anggraini, Y. (2011). Anggaran bisnis (Edisi 1, Cetakan kedua). Yogyakarta.

Atmojo, S. W. (2003). Peranan bahan organik terhadap kesuburan tanah dan upaya pengelolaannya. Surakarta: Sebelas Maret University Press.

Badan Pusat Statistik. (2019). Statistik Indonesia. Jakarta: BPS. http://www.bps.go.id

Basaroh, M. (1982). Pengaruh pemupukan kotoran ayam dan pospor. Departemen Ilmu-Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Cahyono, B. (2003). Cabai rawit: Teknik budidaya dan analisis usaha tani. Yogyakarta: [Nama penerbit tidak disebutkan].

Darmawijaya, I. (1990). Klasifikasi tanah: Dasar-dasar teori bagi penelitian tanah dan pelaksanaan penelitian. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Djafarudin. (2000). Dasar-dasar pengendalian penyakit tanaman. Jakarta: Bumi Aksara.

Durat, A. S., & Sastrosiswojo, S. G. (2009). Pengendalian hama penyakit terpadu pada agribisnis cabai. Jakarta: Swadaya.

Dwidyoseputro, D. (1992). Dasar-dasar mikrobiologi. Jakarta: Djambatan.

Gaspersz, V. (1994). Metode rancangan percobaan untuk ilmu-ilmu pertanian, teknik dan biologi. Bandung: Armico.

Hakim, N., & Nurhayati, M. Y. (1986). Dasar-dasar ilmu tanah. Lampung: Universitas Lampung.

Hardjowigeno, S. (1985). Klasifikasi tanah, survei tanah, dan evaluasi kemampuan lahan. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Hardjowigeno, S. (2003). Klasifikasi tanah dan pedogenesis. Jakarta: Akademika Pressindo.

Haryono. (2011). Konsep dan strategi penelitian dan pengembangan pestisida nabati. Dalam Prosiding Seminar Nasional Pesnap IV (Jakarta).

Jamil. (2012). Teknologi budidaya tanaman pangan di daerah tropika. Jakarta: Bina Aksara.

Diterbitkan

2025-04-14

Cara Mengutip

Normala, Suyanto, A., & Setiawan. (2025). Pengaruh Pupuk Kandang Ayam Dan Pupuk Biotogrow Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) Pada Tanah Aluvial. Jurnal Ilmiah Pertanian, Sains & Teknologi, 2(1), 1–8. Diambil dari https://jurnal.upb.ac.id/index.php/jipst/article/view/547

Terbitan

Bagian

Artikel