Pengaruh Abu Sekam Padi Dan Pupuk Kandang Sapi Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea mays Saccharata) Pada Tanah Gambut

Penulis

  • Humaira Jamal Fakultas Pertanian, Sains, dan Teknologi Universitas Panca Bhakti Pontianak
  • Sri Rahayu Fakultas Pertanian, Sains, dan Teknologi Universitas Panca Bhakti Pontianak
  • Setiawan Fakultas Pertanian, Sains, dan Teknologi Universitas Panca Bhakti Pontianak

Kata Kunci:

rice husk ash, cow manure, peat soil, yield

Abstrak

This study used a completely randomized design (CRD), with a factorial pattern, the treatment consisted of 2 factors, namely: the first factor was Rice Husk Abu with code A, consisting of 3 treatment levels, namely: a0 (0 gram/plant), a1 (60 gram/ plant) and a2 (80 gram/plant). The second factor is cow manure with code S, consisting of 3 treatment levels, namely: s1 (400 grams/plant), s2 (800 grams/plant) and s3 (1,200 grams/plant). Each treatment was repeated 3 times and each repetition consisted of 3 plants. The variables observed in this study were plant height (cm), number of leaves (strands), cob diameter without husks (cm), cob weight without husks (grams), number of cob rows, cob length (cm). The results showed that there was an interaction effect of rice husk ash and cow manure on the growth and yield of sweet corn (Zea mays Sacharata S.) on peat soil, namely the weight of cobs without husks. In the single factor, cow manure had a significant effect on plant height, number of leaves, diameter of cob without cob and cob length without cob, and had a very significant effect on cob weight without cob. Then the analysis of diversity in the single factor of rice husk ash had a significant effect on the number of rows of sweet corn plants. The a0s3 treatment gave the highest average for the variable plant height (203.78 cm), cob length without cob (20.10 cm), while the a2s3 treatment gave the highest average for the variable number of leaves (10.56 strands), cob diameter without cob (5 .41 mm), the weight of the cobs without cobs (354.44 grams) and the number of rows on the cob (15.78)

Referensi

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. (2012). Pengertian, istilah, definisi, dan sifat tanah gambut. Jakarta: Kementerian Pertanian.

Badan Pusat Statistik Indonesia. (2019). Badan Pusat Statistik Indonesia. https://www.bps.go.id

Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Barat. (2019). Kalimantan Barat dalam angka. Pontianak: BPS.

Hardjadi, S. S. (1993). Pengantar agronomi. Jakarta: Gramedia.

Hidayah, U., Puspitorini, & Setya, W. (2016). Pengaruh pemberian pupuk urea dan pupuk kandang ayam terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. UNISBA Blitar. http://viabel.unisbablitar.ejournal.web.id

Kasniari, D. N., & Supadma, A. N. (2007). Pengaruh pemberian beberapa dosis pupuk NPK dan jenis pupuk alternatif terhadap hasil tanaman padi (Oryza sativa L.) dan kadar NPK inceptisol Selemadeg, Tabanan. Jurnal Agritop, 4, 168–173.

Kementerian Pertanian. (2022). Kementan targetkan swasembada jagung tahun depan. https://nasional.kontan.co.id/news/kementan-targetkan-swasembada-jagung-tahun-depan

Lakitan, B. (2000). Fisiologi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Mayadewi, N. N. A. (2007). Pengaruh jenis pupuk kandang dan jarak tanam terhadap pertumbuhan gulma dan hasil jagung manis. Agritop, 28(4), 153–159.

Novira, F. H. (2015). Pemberian pupuk limbah cair biogas dan urea, TSP, KCl terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung manis (Zea mays saccharata Sturt). JOM Faperta, 2(1), 1–18.

Nurida, N. L., Mulyani, A., & Agus, F. (2011). Pengelolaan lahan gambut berkelanjutan. Bogor: Balai Penelitian Tanah.

Ratmini, S. (2012). Karakteristik dan pengelolaan lahan gambut untuk pengembangan pertanian. Jurnal Lahan Suboptimal, 1(2), 197–206.

Sasli, I. (2011). Karakterisasi gambut dengan berbagai bahan amelioran dan pengaruhnya terhadap sifat fisik dan kimia guna mendukung produktivitas lahan gambut. Jurnal Online Agrovigor, 4(1).

Setyorini, D., Soeparto, & Sulaeman. (2003). Kadar logam berat dalam pupuk. Dalam Prosiding Seminar Nasional Peningkatan Kualitas Lingkungan dan Produk Pertanian. Badan Litbang Pertanian.

Utami, N. (2016). Uji efektivitas abu tulang sapi sebagai sumber fosfor untuk tanaman jagung manis (Zea mays saccharata) di tanah regosol [Skripsi, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta].

Yulfianti, C. E. (2011). Efek sisa pemanfaatan abu sekam sebagai sumber silika (Si) untuk memperbaiki kesuburan tanah sawah. Universitas Andalas, Padang.

Diterbitkan

2025-04-14

Cara Mengutip

Jamal, H., Rahayu, S., & Setiawan. (2025). Pengaruh Abu Sekam Padi Dan Pupuk Kandang Sapi Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea mays Saccharata) Pada Tanah Gambut. Jurnal Ilmiah Pertanian, Sains & Teknologi, 2(1), 9–19. Diambil dari https://jurnal.upb.ac.id/index.php/jipst/article/view/548

Terbitan

Bagian

Artikel