Pengaruh Abu Sekam Padi Dan Pupuk Black Gold Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Jagung Hibrida Varietas Raja 7 Pada Tanah Aluvial Di Polybag
Kata Kunci:
corn, rice husk ash, black gold, alluvial soilAbstrak
This research aims to determine the effect of Rice Husk Ash and Fertilizer Black Gold on the growth and yield of Raja 7 corn varieties on soil alluvial in polybag. This research was carried out at the experimental garden of the Faculty of Agriculture, Science and Technology Panca Bhakti University Pontianak for 3 months from month February 2023 to May 2023. The design carried out in this research was a Randomized Design Complete (RAL) factorial pattern and consists of two factors. The first factor is fertilizer Black Gold with code B consists of 3 treatment levels, namely b0 = with a dose of 0 g, b2= with a dose of 25 g, b3 = with a dose of 50 g and the second factor is Rice Husk Ash with code J consisting of 3 treatment levels j1 = 100 g, j2 = 200 g, j3 = 300 g. With Thus there are 9 treatment combinations, namely: b0j1, b2j1, b3j1, b0j2, b2j2, b3j2, b0j3, b2j3, b3j3. Each treatment combination was repeated 3 times, each treatment consisting of 3 plants, so that we get 3x3x3x3x3 = 81 plants. Observation variables observed included plant height (cm), number of leaves, ear length (cm), diameter cob (cm), fresh cob weight (g), dry bean weight (g) and number of rows. The results of this study show that there is no interaction effect on all treatments on the growth and yield of corn plants are seen from variables all observations
Referensi
Adhi. (2001). Penanganan lahan marginal dalam mensukseskan Gema Palaggung 2001. Departemen Pertanian.
Anonimous. (2005). Mashitam. Medan: PT Tani Subur.
Badan Pusat Statistik. (2022). Produktivitas tanaman jagung kuintal/hektar. Pontianak: BPS.
Badan Pusat Statistik. (2023a). Luas panen dan produksi jagung di Indonesia (angka sementara).
Badan Pusat Statistik. (2023b). Luas panen, produksi dan produktivitas jagung menurut provinsi 2021–2023.
BAPPEDA Kalimantan Barat. (2020). Gambaran umum Kalbar. https://bappeda.kalbarprov.go.id (Diakses 22 November 2022)
Darmawijaya. (1992). Klasifikasi tanah. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Falah, R. N. (2009). Budidaya jagung manis. Lembang: Balai Besar Penelitian Pertanian.
Fitria, F., Efrida, E., & Harahap, F. S. (2019). Analisis vegetasi gulma di lahan jagung. Jurnal Pertanian Tropik, 6(2), 216–221.
Gaspersz, V. (1991). Metode perancangan percobaan. Bandung: Armico.
Hakim, N. (1986). Dasar-dasar ilmu tanah. Lampung: Universitas Lampung.
Hardjowigeno, S. (2003). Klasifikasi tanah dan pedogenesis (hal. 250). Jakarta: Akademika Pressindo.
Ika Lestary. (2015). Tanah aluvial, sifat-sifat morfologis dan kandungan. https://ilmugeografi.com (Diakses 8 September 2023)
Kurniawan, R. E. K. (2007). Pengaruh pemberian bahan amelioran terhadap serapan hara kalium (K) dan kalsium (Ca) tanaman jagung pada tanah gambut ombrogen. Dalam Kawasan PLG dan Lahan Rawa Lainnya untuk Membangun Lumbung Pangan Nasional (Buku 1, hal. tidak disebutkan). Kuala Kapuas: Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa.
Lakitan, B. (1996). Fisiologi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Lembaga Pengkajian Teknologi Pertanian. (2006). Buletin informasi pertanian. Pontianak: Departemen Pertanian.
Lingga, P. (2007). Petunjuk penggunaan pupuk. Jakarta: Penebar Swadaya.
Martanto. (2001). Pengaruh abu sekam padi terhadap pertumbuhan tanaman dan intensitas penyakit layu Fusarium pada tomat. Jurnal Irian Jaya Agro, 8, 37–40.
Muhadjir, F. (1988). Karakter tanaman jagung. Bogor: BPPT, Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman.
Nyakpa, A. M., Lubis, M. A., Pulung, A., Ghaffar, A. L., Munawar, & Go Bang Hong, N. Hakim. (1988). Kesuburan tanah. Bandar Lampung: Universitas Lampung.
Paeru, R. H., & Dewi, T. Q. (2017). Panduan praktis budidaya jagung (hal. 20–22). Jakarta: Penebar Swadaya.
Pusat Data dan Sistem Informasi Kementerian Pertanian. (2018). Outlook komoditas jagung subsektor tanaman pangan. Jakarta: Pusat Data dan Sistem Informasi Kementerian Pertanian.
Rahmatika. (2018). Kajian dosis pupuk abu mineral sekam padi terhadap pertumbuhan padi dan serapan silikat (Si). Crop Agro, (Vol. dan No. tidak disebutkan).
Rochani, S. (2007). Bercocok tanam jagung (hal. 59). Jakarta: Azka Press.
Rosmarkam, A., & Yuwono, N. W. (2011). Ilmu kesuburan tanah. Yogyakarta: Kanisius.
Rukmana, R. (1997). Budidaya baby corn. Yogyakarta: Kanisius.
Samadi, B., & Cahyono. (1996). Hubungan pemberian limbah kelapa sawit dengan pertumbuhan dan produksi ercis. Jurnal Hortikultura, Puslitbang Hortikultura, Jakarta.
Soepardi, G. (1983). Sifat dan ciri tanah. Bogor: Departemen Ilmu Tanah, Institut Pertanian Bogor.
Subekti, N. A., Syafruddin, R., Efendi, & Sunarti, S. (2008). Morfologi tanaman dan fase tanaman jagung. Dalam Balai Penelitian Tanaman
Serelia (hal. 17–28). Maros.
Sutoro, Soelaiman, Y., & Iskandar. (1998). Budidaya tanaman jagung. Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan.
Syarief, E. S. (1986a). Kesuburan dan pemupukan tanah pertanian. Bandung: Pustaka Buana.
Syarief, E. S. (1986b). Ilmu tanah pertanian. Bandung: Pustaka Buana.
Supartha, I. Y. N., Wijana, G. M., & Andyana. (2012). Aplikasi jenis pupuk organik pada tanaman padi sistem pertanian organik. Jurnal Agrotektropika, 1(2), 98–106.
Warison. (1998). Budidaya jagung hibrida. Yogyakarta: Kanisius.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.