Persepsi Masyarakat Tani Terhadap Penanaman Biofarmaka Di Kecamatan Pontianak Utara
Isi Artikel Utama
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi masyarakat tani terhadap tanaman biofarmaka di Kecamatan Pontianak Utara Kota Pontianak. Penelitian ini dilaksanakan di Kota Pontianak. Penelitian dilakukan di Kecamatan Pontianak Utara Kota Pontianak dengan alasan karena di Kecamatan Pontianak Utara merupakan sentra produksi tanaman biofarmaka dan wilayah potensial pengembangan tanaman biofarmaka. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat tani yang mengusahakan tanaman biofarmaka yang ada di Kecamatan Pontianak Utara, yakni sebanyak 81 orang petani. Terdiri atas petani lengkuas sebanyak 11 orang, jahe sebanyak 30 orang, lengkuas dan kencur sebanyak 15 orang, jahe dan kencur sebanyak 22 orang dan petani kencur sebanyak 3 orang jadi jumlah keseluruhan petani biofarmaka di Kecamatan Pontianak Utara sebanyak 81 orang. Penentuan sampel dengan cara sengaja yakni mengambil sebesar 50% dari jumlah populasi, sehingga jumlah sampel yang diambil 40 orang petani. Analisis data di dalam penelitian ini menggunakan analisis statistik deskriptif. Berdasarkan hasil analisis penelitian berkenaan dengan persepsi masyarakat petani terhadap usahatnai tanaman biofarmaka di Kecamatan Pontianak Utara Kota Pontianak, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : (1) Persepsi responden berdasarkan interaksi melalui 4 indikator dapat disimpulkan bahwa : Interaksi petani dengan petani lainnya yang berhubungan atau berinteraksi dengan petani lainnya dalam melakukan penanaman tanaman biofarmaka adalah baik. Interaksi petani dengan kelompok tani yang berhubungan atau berinteraksi dengan kelompok tani dalam melakukan penanaman tanaman biofarmaka adalah ragu-ragu/netral. Interaksi petani dengan penyuluh yang berhubungan atau berinteraksi dengan penyuluh lapangan dalam melakukan penanaman tanaman biofarmaka adalah ragu-ragu/netral. Interaksi petani dengan media sosial yang berhubungan atau berinteraksi dengan media sosial dalam melakukan penanaman tanaman biofarmaka adalah sangat baik. (2) Persepsi responden berdasarkan dukungan masyarakat melalui 3 indikator dapat disimpulkan bahwa : Masyarakat mendukung kegiatan dalam berusahatani tanaman biofarmaka adalah ragu-ragu/netral. Instansi / lembaga badan penyuluhan yang terkait selalu mendukung kegiatan berusahatani tanaman biofarmaka adalah baik. Petani mendapatkan motivasi dalam berusahatani tanaman biofarmaka (diri sendiri, keluarga, kerabat/masyarakat) adalah baik. (3) Persepsi responden berdasarkan minat petani melalui 4 indikator dapat disimpulkan bahwa : Pengetahuan petani berpengaruh dalam budidaya tanaman biofarmaka adalah baik. Pengetahuan petani terhadap sistem budidaya tanaman biofarmaka dan anorganik adalah baik. Pengetahuan petani terhadap tanaman biofarmaka adalah baik. Pengetahuan petani terhadap tujuan penanaman biofarmaka adalah sangat baik.
Rincian Artikel

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Copyright (c) 2021 Jurnal Equalibrium

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Jurnal Equalibrium is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Referensi
Apri Andani, Yudhy Harini Bertham, Abimanyu. 2014. Persepsi Masyarakat Tani Terhadap Program Pemberdayaan Petani Melalui Sosialisasi Tanaman Obat Artemisina Annua L di Kabupaten Kepahiang Provinsi Lampung, Dipo Nusantara Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu.
Anonim. 2011. Dasar-dasar Ekologi. Edisi Ketiga. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada. Brennan, J.G. 2006. Food Processing Handbook. WILEY-VCH Verlag GmbH & Co. KGaA. Weinheim.
Deslan Marulitua and Apri, Andani Yudhy, Harini Bertham Manik. 2017. Persepsi Petani Terhadap Demonsrasi Tanaman Obat Malaria (Artemisia Annual L) Di Kecamatan Kabawetan Kabupaten Kepahinag Provrinsi Bengkulu, Universitas Bengkulu.
Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan Kota Pontianak. 2019. Statistisk Tanaman Pangan dan Hortikultuta Kota Pontianak. Pontianak.
Hargono, D. 1985. Prospek Pemanfaatan Temulawak. Direktorat Pengawasan Obat Tradisional. Dirjen POM. Depkes R.I. Jakarta.
Heyne, K., 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia I- IV. Jakarta: Departemen Kehutanan RI.
Husein Umar. 2008. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Penerbit PT. Rajagrafindo Persada.
Juliantika. 2018. Prsepsi Terhadap Sistsem Pertanian Orgnik Dan AnOrganik Dlam Budidaya Padi Sawah (Kasus Petani Padi Di Kecamatan Pringsewu dan Kecamatan Pardasuka Kabupaten Pringsewu), Jurusan Agribisnis Fakultas ertanian Universitas Bandar Lampaung
Kasahara, Y. S. 1986. Medical Herb Index in Indonesia (MHII). PT. Eisai Indonesia. Jakarta.
Kerlinger, F. N. 1990. Asas-Asas Penelitian Behavioral. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Kotler, Phillip. 2007. Marketing Management: An Asian Perspective, Edisi ke8, Penterjemah Handoyo Prasdtyo,SE, Drs. Hamin, MBA, Fandy Tjiptono,SE, Prentice Hall, Singapura.
Kantor Staf Kepresidenan, Data.go.id. 2018.Tanaman Biofarmaka Indoesaia. Jakarta.
Praningrum. 2007. Etnobotani Tumbuhan Obat Tradisional di Kabupaten Malang Bagian Timur. Malang. Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi UIN Malang.
Supriyanto, Acmad Sani dan Masyhuri Machfudz. 2010. Metodelogi Riset Manajemen Sumber Daya Manusia. Malang: UIN Maliki Press
W Nahraeni dan A. Rahayu. 2016. Persepsi Petani terhadap Usahatani Pamelo. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Djuanda Bogor.